Dalam berbagai diskusi kadang kita mendengar ungkapan bahwa Islam di Indonesia mengalami sinkritisme dengan kepercayaan-kepercayaan sebelumnya, termasuk dengan animisme. Sebenarnya apakah animisme itu?
Animisme adalah kepercayaan kepada roh. Jadi di dalam kehidupan dan di dunia ini ada roh-roh yang mempengaruhi kehidupan. Termasuk dalam roh ini adalah roh nenek moyang.
Roh dalam kepercayaan animisme berbeda dengah ruh (sengaja dibedakan istilah roh dan ruh) dalam kepercayaan agama monoteisme seperti dalam Islam. Roh disini pada dasarnya seperti manusia tapi tidak kasat mata. Karena mereka sama dengan manusia maka roh juga makan dan minum, tidur, bahkan bereproduksi. Dari sini kita bisa memahami ada cerita orang yang menikah dengan roh halus, dengan genderuwo dan sebagainya.
Baca juga: Man Jadda Wajada dalam Pribahasa Indonesia
Para roh ada yang dianggap jahat dan ada yang dianggap baik. Kemampuan manusia dalam berkomunikasi dan memperlakukan baik roh baik maupun roh jahat akan sangat mempengaruhi kehidupan. Ketika para roh jahat mengamuk dan manusia tidak mampu mengatasinya maka tentu menjadi bencana.
Terus apa hubungannya dengan sinkritisme? Sinkritisme animisme dengan Islam adalah ketika orang secara formal beragama Islam tapi masih mempercayai adanya roh-roh sebagaimana dalam kepercayaan animisme. Mempercayai roh butuh makan, butuh bereproduksi seperti manusia menjadi salah satu indikator.
Indikator lain adalah dengan upacara pengusiran terhadap roh. Upacaya ini identik dengan animisme. Ketika ada roh jahat yang menganggu mereka harus diusir.