Apa Arti Istiqomah? Apa Bedanya dengan Konsisten?

Istiqomah adalah kata yang sudah sering didengar, khususnya oleh umat Islam, dan lebih khusus lagi kaum santri. Terus, sebenarnya apa sih arti istiqomah? Apa perbedaan kata dengan dengan kata “konsisten?”

Sebelum pembahasan lebih lanjut kita bicara dulu tentang santri, priyayi dan abangan, trikotomi antropholog Clifford Geertz untuk menggambarkan agama atau kepercayaan orang-orang Jawa. Menurut Geertz kepercayaan orang Jawa terbagi menjadi tiga kelompok tersebut.

Santri, Priyayi dan Abangan

Geertz mengatakan bahwa santri adalah mereka yang taat pada ajaran Islam, priayi adalah kelompok sosial yang terpengaruh ajaran leluhur, yakni Hindu-Buddha, dan abangan adalah kelompok rakyat jelata yang tak terlalu taat pada Islam dan mempraktikkan agama secara sinkretis.

Dari pembagian tersebut terlihat bahwa kaum santri adalah kelompok yang Islamnya lebih sesuai dengan ajaran “Islam asli” sebagaimana yang dibawa oleh Nabi Besar Muhammad saw. Sedangkan dua kelompok yang lain “tidak atau kurang islami.”

SantriĀ  sendiri identik dengan kelompok yang mempelajari agama Isla dengan serius. Mereka biasanya tinggal bersama dalam satu tempat yang bernama pondok pesantren. Pondok pesantren sendiri dipimpin oleh kiayi yang sekaligus sebagai tokoh sentral. Kegiatan mereka terpusat di masjid.

Tapi pembagian kepercayaan sebagaimana digambarkan oleh sang antropolog dianggap sudah tidak relevan lagi. Ini karena masyarakat yang dulu disebut abangan dengan praktik keagamaan yang singkretis hari ini sudah menjadi lebih “islami.”

Tidak tidak lepas dari upaya “pengislaman lebih lanjut” yang dilakukan oleh para santri. Upaya tersebut ternyata menunjukkan hasil yang menggembirakan.

Baca juga: Menguji Keistiqomahan Pemerintah dalam Penanganan Wabah

Bisa juga itu akibat dari upaya pemerintah Orde Baru yang berusaha memberantas Partai Komunis Indonesia (PKI) beserta segenap ajarannya. Dan salah satu hal yang disematkan terhadap komunisme adalah tidak bertuhan, atau tidak beragama. Hal ini tentu membahayakan bagi kelompok sinkretis yang dalam definisi negara tidak masuk kategori agama.

Istiqomah dan Konsisten

Sekarang kita bahas istiqomah dan konsisten. Sederhananya kata “istiqomah” diserah dari Bahasa Arab. Ada yang meng-Indonesia-Kan dengan “istiqamah”, ada yang “istiqomah,” dan mungkin ada yang “istikomah.”

Sedangkan kata konsisten merupakan kata serapan dari Bahasa Inggris “consistency.” Kata konsisten sendiri lebih umum dipakai dalam percapakan sehari-hari dan sudah benar-benar terserap menjadi kosa kata dalam Bahasa Indonesia.

Baca juga: Mencoba Istiqomah dalam Mengelola Web

Kedua kata ini memiliki kesamaan dan oleh karenanya banyak orang-orang yang menyamakannya.

Tapi karena berasal dari dua bahasa berbeda kedua kata tersebut tidak benar-benar sama persis. Ini karena setiap bahasa tentu berkembang seiring dengan budaya dan politik serta ekonomi masing-masing bahasa.

Kata “istiqomah” berasalah dari kata yang sama dengan kata “qama” yang berarti berdiri, mempunyai asal kata yang sama juga dengan “qawiy” yang berarti “kuat.”

Oleh karena itu arti istiqomah bukan hanya konsisten, tapi ada hubungannya dengan berdiri dan kuat.