Arti Man Jadda Wajada dalam Menghadapi Wabah

Dunia sekarang sedang menghadapi ancaman wabah virus corona atau covid-19. Setelah pertama kali ditemukan kasus di Wuhan, Tiongkok pada akhir tahun 2019 virus ini dengan cepat menyebar ke seluruh dunia, termasuk Indonesia. Untuk itu perlu usaha keras atau man jadda wajada.

Lalu, apakah arti man jadda wajada dalam menghadapi wabah yang sudah mengglobal tersebut?

Pada dasarnya virus corona tidak begitu mematikan. Bagi yang daya imun tubuhnya kuat maka yang tertular virus ini dapat sembuh dengan sendirinya. Artinya tidak butuh obat khusus agar bisa sembuh dari virus ini.

Kasus-kasus pasien yang meninggal lebih disebabkan penyakit penyerta seperti diabetes dan lain-lain. Juga karena menyerang orang-orang yang sudah rentan daya imunnya, seperti orang-orang usia 60 tahun ke atas.

Yang menjadi masalah adalah bahwa virus ini dapat meyebar dengan cepat. Orang yang tertular tapi mempunyai daya imun yang kuat memang bisa sembuh dengan sendirinya. Tapi virus tersebut masih hidup selama masa inkubasi dan menular ke orang lain. Jadi orang yang kelihatan sehat dan tidak menunjukkan gejala bisa menjadi pembawa virus dan menyebar ke orang lain.

Dan ketika yang tertular dari yang sehat tadi adalah orang yang rentan daya imun tubuhnya maka ini berbahaya. Jadi orang yang sehat imunnya dan terpapar virus justru akan lebih berbahaya. Ia tidak merasa sakit tapi menyebabkan orang lain sakit yang mengakibatkan kematian.

Arti Man Jadda Wajada

Maka tidak ada cara lain selain membatasi interaksi antar manusia. Kontak fisik antar orang sedapat mungkin dihindari. Bahkan jarak dalam berinteraksi sosial harus dijaga. Dan yang lebih aman adalah tidak melakukan interaksi sosial.

Perkumpulan atau pertemuan yang di situ mempertemukan orang dalam jumlah banyak dengan kemungkinan adanya kontak fisik yang cukup masif harus dihindari. Kumpul-kumpul arisan, pelatihan, seminar dan lain-lain harus ditunda dulu. Bahkan acara keagamaan yang melibatkan banyak orang seperti sholat jamaah dan kebaktian untuk sementara harus diliburkan.

Ini mungkin terasa berat, apalagi bagi kita yang memang guyup dan biasa berkumpul. Tidak mudah merubah budaya tersebut kalau memang tidak diniatkan dengan sungguh-sungguh.

Ya, mungkin inilah arti man jadda wajada dalam menghadapi wabah yang menjadi ancaman nyata.