Sebagai negara dengan jumlah penduduk muslim terbesar di dunia Indonesia tentu mempunyai keragaman dalam internal umat Islam. Keragaman tersebut tentunya membutuhkan manajemen sendiri agar tergangun kerukunan intra umat Islam. Salah satu indikator kecil yang bisa dipakai untuk menilai adalah doa qunut Shubuh.
Di balik heneregenitas di internal kaum muslimin Indonesia terdapat dua organisasi masyarakat (Ormas) keagmaan yang bisa menjadi tolak ukur, yaitu Persyarikatan Muhammadiyah yang didirikan pada Tahun 1912 dan Nahdlatul Ulama yang didirikan pada Tahun 1926.
Qunut Shubuh Sebagai Pembeda
Dua ormasi ini tentu mempunyai beberapa persamaan dan beberapa perbedaan. Persamaannya adalah sama-sama bagian dari Islam Sunni, karenanya perbedaannya dalam konteks dasar agama tidak terlalu prinsipil. Di antara perbedaan yang tidak terlalu prinsipil tapi sering dijadikan unsur pembeda yaitu doa qunut sholat shubuh.
Ya, orang tentu lebih melihat sisi yang mudah dilihat walaupun tidak prinsipil. Tentu orang susah melihat pemikiran karena tidak semua orang menyampaikan pikirannya. Begitu juga ketika meilihat orang baru tentu kita tidak mungkin langsung tahu kecenderungan pemikirannya sebelum banyak berdiskusi.
Muhammadiyah terpengaruh oleh gerakan pembaharuan pemikiran Islam Muhammad Abduh. Abduh yang melihat keterbelakangan atau ketertinggalan Umat Islam dari Barat berpandangan ada yang salah, oleh karenya perlu adanya pembaharuan. Abduh sendiri merupakan seorang pemikir dari Mesir di abad ke-19.
Pemikiran Muhammad Abduh ini kemudian menyebar dan mempengaruhi beberapa ulama di Hijaz atau Mekah dan Madinah. Salah satu ulama yang terpengaruh oleh pemikiran Abduh adalah Imam Masjidil Haram asal kepulauan Nusantara, yaitu Syaikh Khatib Al-Mingkabawi. Syaikh Khatib mempunyai banyak murid dari kepulauan Nusantara, salah satunya adalah Ahmad Dahlan.
Dahlan terpengaruh oleh pemikiran Muhammad Abduh melalui Syaikh Khatib dan kemudian mendirikan gerakan sepulangnya dari Mekah. Gerakan tersebut diberi nama Muhammadiyah.
Sedangkan Nahdlatul Ulama adalah organisasi yang mewadahi kelompok Islam tradisional. Tradisional di sini tidak bermakna kolot tapi berarti Islam yang secara tradisi diajarkan dari generasi ke generasi.
Pada awalnya antara Muhammadiyah dan NU tidak terjadi perbedaan masalah madzhab karena sejatinya Muhammadiyah tidak berpatokan pada madzhab tertentu.
Menilai Doa Qunut Shubuh
Tapi seiring berjalannya waktu ada beberapa perbedaan dalam pendapat yang dianut, salah satunya adalah masalah doa qunut shubuh. Dan ini kemudian dipakai sebagai salah satu pembeda antara NU dan Muhammadiyah. Tentu di antara pembeda-pembeda sederhana lain, seperti doa berjamaah setelah sholat, jumlah sholat tarawih di Bulan Ramadhan, jumlah adzan ketika sholat jum’at, dan beberapa lagi yang lain.
Pada awalnya masalah qunut shubuh ini menjadi masalah besar di beberapa tempat. Konflik keras pun kadang terjadi. Apalagi ini dibarengi dengan perbedaan pilihan politik warga kedua organisasi tersebut.
Tapi setelah berbagai upaya dilakukan, dan waktu berjalan, maka perbedaan tersebut bisa dimanage. Perbedaan tersebut dapat dipahami tanpa terjadi konflik. Inilah salah satu contoh bagaimana kerukunan intra umat akhirnya terbangun.